Polisi mendatangi lokasi tambang milik PT Tambang Semen Sukabumi (TSS), Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (10/8/2019) terkait aktivitas blasting atau ledakan di tempat tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan, sehari setelah warga Kampung Leuwidinding, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampang Tengah mendemo aktivitas blasting tersebut. 

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, mengungkapkan, selain mengecek lokasi tambang juga memeriksa aktivitas blasting tersebut sesuai SOP atau tidak serta jenis dan berapa jumlah bahan peledak yang digunakan perusahaan tambang tersebut.  "Yang pertama mengecek struktur tanah, kemudian lingkungan dan jarak antar titik peledakan hingga permukiman masyarakat yang terdampak," ujar Nasriadi kepada awak media, Sabtu (10/8/2019).

Nasriadi meminta perusahaan agar mempersiapkan dokumen-dokumen terkait aktivitas blasting. Polisi pun akan melakukan pengetesan ledakan di lokasi tambang pada Senin (12/8/2019) mendatang. 

BACA JUGA: Didesak Warga Tiga Kecamatan, PT TSS Hentikan Sementara Blasting

"Hari Senin kita akan melakukan tester dengan menggunakan daya ledak yang sama, apakah berdampak langsung dengan masyarakat seperti, dampak suara, getaran dan dampak-dampak yang lainnya," bebernya.

Apabila dampaknya lebih luas kemudian dianggap berbahaya bagi masyarakat, maka polisi akan melakukan evaluasi tentang bahan peledak yang ada di perusahaan ini.

BACA JUGA: LSM Lingkungan Sukabumi Bereaksi Keras Soal Blasting

Sementara itu, Kepala teknik Tambang PT TSS Ibnu Wijaya membenarkan bahwa aktivitas blasting telah diprotes warga. Warga mengeluhkan dan merasa terganggu, ledakan itu pun menurut warga membuat retak dinding bangunan. PT TSS dalam hal ini menerima protes yang dilayangkan warga dan berjanji akan melakukan evaluasi. 

Menurut Wijaya, jarak antara titik ledakan dan pemukiman warga itu sejauh 1.100 meter. Maka dari itu, untuk membuktikan bahwa ledakan ini mengganggu atau tidaknya bisa dilihat pada test ledakan yang akan dilakukan Senin mendatang. 

"Untuk jarak segitu menurut itungan kita aman dan untuk hari Senin lusa kita lihat saja hasilnya seperti apa," tandas Ibnu.